Satu babak baru di kehidupanku di mulai, tanggal 18 July 2015, resmi sudah ada peningkatan di status hubungan kami. Dia yang biasanya aku sebut pacar, sekarang sudah menjadi tunangan. Persiapan pertunangan kami sebenarnya tidaklah terlalu rumit.
Awalnya, sekitar bulan Mei 2015, kami dipanggil untuk duduk serius oleh orang tua Umme. Disana om (panggilanku pada papa Umme) memulai pembicaraan yang intinya beliau menganjurkan kita untuk menikah di Bulan November 2015 ( dengan beberapa pertimbangan yang susah juga untuk dijelaskan). Sebelumnya aku memang sudah kenal dekat, bahkan sangat dekat dengan keluarga Umme. Tak jarang aku pergi berduaan dengan ibunya, atau sekedar makan berdua ibunya.
Memang sudah semenjak awal tahun 2015 kami sudah diisu-isukan akan menikah di akhir tahun ini, mengingat beberapa pertimbangan :
1. Ayahku akan pensiun Desember 2015. Atas pertimbangan itu mama mulai galau menanyakan status hubunganku yang sudah 5 tahun dengan Umme, bahkan beberapa calon juga sudah ditawarkan padaku karena Umme masih belum ada kejelasan. Btw lupa, alasan mama ingin aku menikah sebelum papa pensiun simple BIAR YANG DATANG KE KONDANGAN BANYAK,
2. Hubunganku sudah berlangsung cukup lama, 5 tahun (kalau punya anak udah masuk TK kali).
3. Aku dan Umme sudah sama-sama bekerja, meskipun kami belum dapat dikatakan kategori mapan.
4. Usiaku sudah 25 Tahun dan menurut Mama, itu udah cukup
Back to obrolan serius tadi, akhirnya diambil keputusan, bahwa saat lebaran nanti keluarga Umme akan datang ke Rumahku dengan embel-embel perkenalan secara ortu kami belum pernah ketemu. FYI Umme juga berasal dari Minang, tepatnya Bukittinggi, jadi setiap lebaran keluarga mereka juga ikut mudik. Sebenarnya dalam adat Minang jika sepasang manusia akan menikah makan yang melamar adalah CEWEK, tetapi karena dari keluarga Umme tidak mau terlalu pakai adat adat ribet jadilah pertunangan ala ala kami, yang ngelamar akhirnya COWOK
1. Cincin
Sebenarnya di adat daerahku tidak ada istilah lamaran tuker cincin. 2 minggu menjelang aku mudik mulailah
Berbekal pengetahun blog walking wedding preparation yang aku baca
Berikut penampakan cincin kami , untuk cincinku diukir nama RUMMEDIO, Dan cincin Umme diukir nama ANA
Cincin tunangan kita Cincinnya udah melingkar di jari manis kiri :) |
Aku mulai riweuh sendiri mau pakai baju apa, berbekal teman seorang planner sejati, maka berangkatlah kita ke Tanah Abang nyari dress yang cocok untuk acara tersebut, karena aku ga mau ribet kebayaan. Maka terpilihlah dress dengan warna peach ini,dan ada sebuah kisah sedih, pas dressnya udah kebeli seharga Rp. 250.000,- ternyata pas di toko lain harganya cuma Rp. 150.000,- . Dan si Tuan selow kalau ga aku paksa beli baju, ga bakal deh tu anak mikir baju, akhirnya pas beli cincin si Tuan selow beli baju sekalian, tapi pas tunangan dia pakai baju lain (Seragaman sama sepupu dan adeknya), jadilah keluarga aku kebingungan calon aku yang mana? secara ada 5 Cowok seragaman gitu.
Aku dengan baju peach (Isa, Init, Aku, Iti) ini sahabat udah dari kelas 1 SMP |
Umme dan sepupu serta adiknya seragaman -____- |
Untuk acara ini, aku di make up sama sahabat sendiri, Isa Trisyasuma, make up nya cuma make peralatan make up aku seadanya, secara aku ga punya peralatan lengkap. Tapi alhamdulillah banyak yang bilang bagus, termasuk si calon suami dengan testimoninya " cantik banget neng, apalagi pas kamu nongol buat tuker cincin, terperangah aku.
Ini hasil make up si Isa
Lumayan kan? |
Ini riasan matanya yang paling aku suka, pakai Sleek Oh So Special :) |
Sejak malamnya aku sudah tidak bisa tidur, mengingat keluarga Umme yang suka dadakan membatalkan sesuatu, aku terpikir gimana kalau tiba-tiba mereka ga jadi dateng padahal di rumahku seluruh keluarga udah prepare masak seabrek-abrek.
Ini susunan menu saat acara tunangan kami : terdiri atas, ikan gurame bakar, sambalado hijau (yang katanya top markotop), itiak lado ijau, gulai dagiang campua cubadak, ikan balado, randang paru, rebus labu siam, wortel, buncis. Makanan penutupnya yang special Sarikayo Ketan. Alhamdulillah banyak yang suka.
Berikut foto penampakan susunan menu di acara kita, makan bajamba.
Umme dan keluarga kebingungan, baru datang ujug-ujug langsung makan :D |
Sebelum
keluarga Umme datang aku komunikasi dengan salah seorang sepupunya untuk
memandu jalan, sempat dikirimin foto si Umme lagi kaku banget di mobil.Pas
keluarga Umme dateng aku ngintip dari jendela, tapi sumpaaaah rasanya ngeliat
dia itu dag dig nya beda bangeeet dibanding momment apapun.
Rombongan Umme dan keluarga saat baru datang |
Dan
setelah itu mereka duduk, dan momment awkward terjadi. Berdasarkan prosesi
lamaran sepupu Umme sebelumnya biasanya si calon pengantin perempuan tidak
muncul menyambut tamu, tapi aku malah cengengesan depan pintu salaman sama tamu
dan calon suami juga, sampai sepupu Umme berbisik pas salaman "harusnya
Ana ga boleh muncul dulu" (lah mana ane ngerti, soalnya di keluarga ga ada
pernah beginian, dan ga ada yang bilangin juga). Setelah mereka masuk, mereka
dikagetkan dengan kehebohan ibu ibu berucap "piring tambah, air tambah,
nasi tambah", dan si Mama aku juga termasuk ke rombongan ribut itu. Sontak
Umme dan keluarga kebingungan, karena dari pengalaman lamaran sepupunya
sebelumnya biasanya ada prakata formal dulu dari 2 belah pihak keluarga dan
dari calon pengantin pria (si Umme udah nyiapin speach tapi sampai akhir acara
ga dipersilahkan ngomong sama sekali, kasian hahahahha ). Saat makan itu bahkan
kata si Umme ada sepupu / adeknya yang nyeletuk "jangan-jangan abis ini
kita disuruh pulang".
Setelah
tragedi berlalu, maka dimulai pembicaraan formal dari tetua di keluarga aku,
kemudian setelah itu keluarga Umme diwakili papanya memulai omongan dan bahkan
nyeritain awal mereka mengetahui proses kami pacaran (untung aku ga ikutan
duduk disana, maluuuuuu). Setelah itu kami bertukar cincin, dan cincinnya si
Umme ternyata kegedean, parahnya lagi tu cincin ilang 4 hari setelah acara saat
dia nyetir, dan untungnya ketemu lagi.
Setelah batimbang tando alias tuker cincin, maka kami ber 6 Umme dan ortunya, aku dan ortuku, masuk ke sebuah kamar untuk merundingkan tanggal pernikahan kami. Maka didapatkan tanggal 21 November 2015 untuk akad dan resepsi di Jakarta bertempat di gedung Langen Palikrama (padahal sebelum berunding ini tanggal tergantung pencarian gedung yang kosong aja), dan resepsi di Batusangkar tanggal 26 November 2015.
Terlepas dari segala kontroversi acara lamaran yang ga sesuai adat, nikah di Jakarta bukan di kediaman pengantin wanita (kadang sampai bosan menjelaskan alasan kami menikah bukan di Batusangkar). Karena orang cuma bisa menerka, protes, dan mereka tidak tahu apa yang kita hadapi, karena itu jawab saja dengan senyuman.
Bismillahirahmanirrahiim, and now i am become Mrs Rummedio Wannabe
Prosesi tukar cincin, sempat diledekin "eh belom boleh pegang-pegang tangan" seketika Umme salting :D |
Bismillahirahmanirrahiim, semoga langkah kita dipermudah ya "Tunanganku", *masih geli sendiri :D |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar