Jeng jeng, pencarian venue ini sebenarnya tidak melahirkan begitu banyak cerita. Karena aku dan Umme ga terlibat banyak dalam pencarian gedung ini. Karena kami awam masalah Jakarta dan yang diundang kebanyakan adalah kolega Papanya si Umme, maka jadilah kami cuma menunggu kabar saja.
Mei 2015 sejak diputuskan tanggal itu aku sudah mulai panik masalah gedung,secara acara kami lebih kurang 6 bulan lagi dan karena aku terlalu terpaku banget sama kata-kata blogger di beberapa blog wedding preparation, kalau mau cari venue di Jakarta itu 1 tahun sebelum acara sebaiknya udah booking. Sementara yang memutuskan masalah venue ini adalah Papa si Umme, yang notabene sifatnya sama banget sama anaknya "Selow". Aku mulai uring-uringan si Umme juga masih santai - santai aja, aku komunikasi sama Mama Umme, katanya dari pihak WO yang kami pakai yaitu Junjung Sirih ada beberapa kandidat gedung. Cuma Papa Umme masih kurang sreg ama gedungnya, kalau aku mah yang penting jadi nikaaaaah, just it.
Ada beberapa kandidat yang disebut waktu itu, pertama Gedung Pencak Silat TMII (aku udah agak woro woro ke saudara sama mama kalau gedung yang di pakai di TMII), sempat sepupu bilang, bagus itu aksesnya gampang. Eh eh ga tau kenapa itu Gedung Pencak Silat ga ada kabarnya.
Terus sempat tau juga si Umme bilang kemungkinan make Masjid At-Tiin eh ternyata itu sewanya ga masuk budget, kemahalan euy.
Terus sempat juga Papa Umme dan si Inyo (adeknya Umme) survey ke beberapa gedung, kayaknya BKKBN kalau ga salah.
Eh sekitar bulan Juli awal dapat kabar dari Umme, kalau gedung udah dapet dan udah DP. Alhamdulillah sujud syukur. Namanya Auditorium Pegadaian, sebagai pembaca blog sejati aku langsung searching. Eh ternyata namanya Langen Palikrama, memang gedung itu milik Pegadaian di daerah Kramat Raya, Salemba. Setelah search beberapa gambarnya alhamdulillah langsung suka. Berikut beberapa penampakan gedungnya. Sumber diambil dari beberapa blog.
mba,boleh minta cp nya gedung ini?
BalasHapusminta tolong diemail ke elvinadamay@gmail.com