Selasa, 11 Agustus 2015

18 July 2015 , Engagement


Bismillahirahmanirrahim.

Satu babak baru di kehidupanku di mulai, tanggal 18 July 2015, resmi sudah ada peningkatan di status hubungan kami. Dia yang biasanya aku sebut pacar, sekarang sudah menjadi tunangan. Persiapan pertunangan kami sebenarnya tidaklah terlalu rumit.
Awalnya, sekitar bulan Mei 2015, kami dipanggil untuk duduk serius oleh orang tua Umme. Disana om (panggilanku pada papa Umme) memulai pembicaraan yang intinya beliau menganjurkan kita untuk menikah di Bulan November 2015 ( dengan beberapa pertimbangan yang susah juga untuk dijelaskan). Sebelumnya aku memang sudah kenal dekat, bahkan sangat dekat dengan keluarga Umme. Tak jarang aku pergi berduaan dengan ibunya, atau sekedar makan berdua ibunya.

Memang sudah semenjak awal tahun 2015 kami sudah diisu-isukan akan menikah di akhir tahun ini, mengingat beberapa pertimbangan :
1. Ayahku akan pensiun Desember 2015. Atas pertimbangan itu mama mulai galau menanyakan status hubunganku yang sudah 5 tahun dengan Umme, bahkan beberapa calon juga sudah ditawarkan padaku karena Umme masih belum ada kejelasan. Btw lupa, alasan mama ingin aku menikah sebelum papa pensiun simple BIAR YANG DATANG KE KONDANGAN BANYAK, amplop apa orangnya mah?, kalau udah pensiun belum tentu sebanyak kalau papa pensiun. -_____- . Mama memang agak aneh. hahaha
2. Hubunganku sudah berlangsung cukup lama, 5 tahun (kalau punya anak udah masuk TK kali).
3. Aku dan Umme sudah sama-sama bekerja, meskipun kami belum dapat dikatakan kategori mapan.
4. Usiaku sudah 25 Tahun dan menurut Mama, itu udah cukup tua dewasa :D

Back to obrolan serius tadi, akhirnya diambil keputusan, bahwa saat lebaran nanti keluarga Umme akan datang ke Rumahku dengan embel-embel perkenalan secara ortu kami belum pernah ketemu. FYI Umme juga berasal dari Minang, tepatnya Bukittinggi, jadi setiap lebaran keluarga mereka juga ikut mudik. Sebenarnya dalam adat Minang jika sepasang manusia akan menikah makan yang melamar adalah CEWEK, tetapi karena dari keluarga Umme tidak mau terlalu pakai adat adat ribet jadilah pertunangan ala ala kami, yang ngelamar akhirnya COWOK (sujud syukur). 

Sejak kepulanganku tanggal 13 July 2015 untuk mudik. mulailah terjadi keribetan di keluargaku untuk hari pertunangan perkenalan tersebut. Mulai dari woro-woro ke beberapa saudara dekat yang jumlahnya jauuuuuuuh ngelebihin tamu yang datang (yang dateng cuma 7 orang, yang nunggu ada 25 orang), masak memasak,berikut kejadian dan beberapa persiapan untuk tanggal 18 July 2015


1. Cincin

Sebenarnya di adat daerahku tidak ada istilah lamaran tuker cincin. 2 minggu menjelang aku mudik mulailah kami aku panik dengan kabar cincin kami. Umme adalah tipikal cowok selow sedunia, aku adalah tipikal cewek rempong sedunia, bayangkan betapa klopnya kami. Sejak Mei 2015 itu aku udah wanti-wanti untuk pesan cincin, tapi si Umme malah selow-selow aja ga mikirin, dia bilang yang mau nyari cincin mamanya, eh udah H-2 minggu ga ada tanda-tanda kehidupan si cincin. Akhirnya aku mulai marah marah tegas. Aku bilang aja "terserah deh mau tunangan atau enggak, ada cincin atau enggak" karena dari sumber blog walking yang aku baca persiapan pembuatan cincin itu 2 minggu sampai 1 bulan. Akhirnya si Umme ga kuat aku marahin, dan dia berkata "oke besok kita beli cincin", fiuuuuuuh dari kemaren kemaren kek!!!

Berbekal pengetahun blog walking wedding preparation yang aku baca setiap hari, bahwa tempat ideal mesen cincin itu di Blok M Square, nama tokonya KALIEM. Maka berangkatlah kami, ga sulit nyari toko tersebut, karena pas baru masuk Blok M Square udah terpampang jelas plang nama Kaliem dengan latar merah segede gaban. Rameeeee banget tokonya, pegawainya pun banyak sekali, mulailah aku tanya - tanya (dan Umme cuma diem doank karena ga ngerti sama sekali). Dan ternyata untuk pemesanan cincin disana butuh waktu 2 bulan sodarah sodaraaah, maka mlipirlah kami berdua.



Setelah putus asa di Kaliem maka kami iseng iseng ke toko emas lain yang tidak rame tidak ada pengunjung sama sekali. Nama Toko Mas yang kedua kami kunjungi adalah Diamond, disana aku mulai tanya-tanya, eh pas lagi muterin lagu Minang si penjaga tokonya, si Umme langsung nyolek aku, eh ternyata si pemilik adalah orang Minang, maka kesempatan aku buat tawar-tawar pake bahasa Minang. Akhirnya setelah pilah-pilih, Maka kami putuskan untuk beli 3,5 gram emas putih buat aku (tanganku memang mungil sekali) dan 5,5 gram silver buat Umme (cowo ga boleh pake emas, dan si Umme baru tau hari itu -____-). Awalnya si Uda menyanggupi proses pembuatan selama 2 minggu, tetapi kami memaksa memelas dengan berbagai alasan, akhirnya disanggupi jadi sekitar 1 minggu sodara sodara. Setelah diambil pesanan seminggu kemudian ada perubahan berat dimana cincinku menjadi 3,7 gram dan umme 5,4 gram. Dan kami ga nombok dari kesepakatan harga awal hahahahha.

Berikut penampakan cincin kami , untuk cincinku diukir nama RUMMEDIO, Dan cincin Umme diukir nama ANA



Cincin tunangan kita

Cincinnya udah melingkar di jari manis kiri :)
2. Pakaian

Aku mulai riweuh sendiri mau pakai baju apa, berbekal teman seorang planner sejati, maka berangkatlah kita ke Tanah Abang nyari dress yang cocok untuk acara tersebut, karena aku ga mau ribet kebayaan. Maka terpilihlah dress dengan warna peach ini,dan ada sebuah kisah sedih, pas dressnya udah kebeli seharga Rp. 250.000,- ternyata pas di toko lain harganya cuma Rp. 150.000,- . Dan si Tuan selow kalau ga aku paksa beli baju, ga bakal deh tu anak mikir baju, akhirnya pas beli cincin si Tuan selow beli baju sekalian, tapi pas tunangan dia pakai baju lain (Seragaman sama sepupu dan adeknya), jadilah keluarga aku kebingungan calon aku yang mana? secara ada 5 Cowok seragaman gitu.

Aku dengan baju peach (Isa, Init, Aku, Iti) ini sahabat udah dari kelas 1 SMP



Umme dan sepupu serta adiknya seragaman -____-





3. Make Up

Untuk acara ini, aku di make up sama sahabat sendiri, Isa Trisyasuma, make up nya cuma make peralatan make up aku seadanya, secara aku ga punya peralatan lengkap. Tapi alhamdulillah banyak yang bilang bagus, termasuk si calon suami dengan testimoninya " cantik banget neng, apalagi pas kamu nongol buat tuker cincin, terperangah aku.

Ini hasil make up si Isa
Lumayan kan?




Ini riasan matanya yang paling aku suka, pakai Sleek Oh So Special :)
4. Acara 18 July 2015

Sejak malamnya aku sudah tidak bisa tidur, mengingat keluarga Umme yang suka dadakan membatalkan sesuatu, aku terpikir gimana kalau tiba-tiba mereka ga jadi dateng padahal di rumahku seluruh keluarga udah prepare masak seabrek-abrek.
Ini susunan menu saat acara tunangan kami : terdiri atas, ikan gurame bakar, sambalado hijau (yang katanya top markotop), itiak lado ijau, gulai dagiang campua cubadak, ikan balado, randang paru, rebus labu siam, wortel, buncis. Makanan penutupnya yang special Sarikayo Ketan. Alhamdulillah banyak yang suka.
Berikut foto penampakan susunan menu di acara kita, makan bajamba.


Umme dan keluarga kebingungan, baru datang ujug-ujug langsung makan :D
Sebelum keluarga Umme datang aku komunikasi dengan salah seorang sepupunya untuk memandu jalan, sempat dikirimin foto si Umme lagi kaku banget di mobil.Pas keluarga Umme dateng aku ngintip dari jendela, tapi sumpaaaah rasanya ngeliat dia itu dag dig nya beda bangeeet dibanding momment apapun.


Rombongan Umme dan keluarga saat baru datang
Dan setelah itu mereka duduk, dan momment awkward terjadi. Berdasarkan prosesi lamaran sepupu Umme sebelumnya biasanya si calon pengantin perempuan tidak muncul menyambut tamu, tapi aku malah cengengesan depan pintu salaman sama tamu dan calon suami juga, sampai sepupu Umme berbisik pas salaman "harusnya Ana ga boleh muncul dulu" (lah mana ane ngerti, soalnya di keluarga ga ada pernah beginian, dan ga ada yang bilangin juga). Setelah mereka masuk, mereka dikagetkan dengan kehebohan ibu ibu berucap "piring tambah, air tambah, nasi tambah", dan si Mama aku juga termasuk ke rombongan ribut itu. Sontak Umme dan keluarga kebingungan, karena dari pengalaman lamaran sepupunya sebelumnya biasanya ada prakata formal dulu dari 2 belah pihak keluarga dan dari calon pengantin pria (si Umme udah nyiapin speach tapi sampai akhir acara ga dipersilahkan ngomong sama sekali, kasian hahahahha ). Saat makan itu bahkan kata si Umme ada sepupu / adeknya yang nyeletuk "jangan-jangan abis ini kita disuruh pulang". 

Setelah tragedi berlalu, maka dimulai pembicaraan formal dari tetua di keluarga aku, kemudian setelah itu keluarga Umme diwakili papanya memulai omongan dan bahkan nyeritain awal mereka mengetahui proses kami pacaran (untung aku ga ikutan duduk disana, maluuuuuu). Setelah itu kami bertukar cincin, dan cincinnya si Umme ternyata kegedean, parahnya lagi tu cincin ilang 4 hari setelah acara saat dia nyetir, dan untungnya ketemu lagi.

Setelah batimbang tando alias tuker cincin, maka kami ber 6 Umme dan ortunya, aku dan ortuku, masuk ke sebuah kamar untuk merundingkan tanggal pernikahan kami. Maka didapatkan tanggal 21 November 2015 untuk akad dan resepsi di Jakarta bertempat di gedung Langen Palikrama (padahal sebelum berunding ini tanggal tergantung pencarian gedung yang kosong aja), dan resepsi di Batusangkar tanggal 26 November 2015.

Terlepas dari segala kontroversi acara lamaran yang ga sesuai adat, nikah di Jakarta bukan di kediaman pengantin wanita (kadang sampai bosan menjelaskan alasan kami menikah bukan di Batusangkar). Karena orang cuma bisa menerka, protes, dan mereka tidak tahu apa yang kita hadapi, karena itu jawab saja dengan senyuman.

Bismillahirahmanirrahiim, and now i am become Mrs Rummedio Wannabe
Prosesi tukar cincin, sempat diledekin "eh belom boleh pegang-pegang tangan" seketika Umme salting :D


Bismillahirahmanirrahiim, semoga langkah kita dipermudah ya "Tunanganku", *masih geli sendiri :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar